ALEESAwarded. August 03, 2022. Assalamualaikum. 5.6.2022 hari Jumaat aku EL sebab dak Aleesa ni demam, badan dia panas. Tapi sejak dua minggu lepas dia asyik demam on off. Bila malam jer badan dia start panas. Tapi bila pagi nak pergi school dia ok sihat aktif. So siang hari jumaat tu lepas dah mandi makan semua ok jer aktif.
Wisata Gunung Bromo Jawa Timur adalah salah satu tempat wisata di Indonesia yang menjadi favorit bagi wisatawan baik dalam negri maupun dari luar negri. Tidak hanya pemandangan matahari terbitnya saja yang menjadi daya tari utama gunung Bromo, namun ada banyak seklai tempat wisata di sekitar Bromo yang jarang di explore oleh wisatawan. Uniknya, beragam tempat wisata ini untuk mengunjunginya membutuhkan kendaraan tipe 4 wd yaitu land cruiser, hartop atau jeep toyota. Tempat – tempat wisata menarik di Bromo ini sering kali terlewatkan karena umumnya pengunjung hanya mengunjungi 4 lokasi umum saja misalnya ke Gunung Penanjakan untuk melihat sunrise, kawah bromo , padang rumput savanah da bukit teletubies. Kali ini saya akan membuatkan artikel lengkap tempat dan obyek wisata yang wajib anda kunjungi jika berlibur ke Gunung Bromo. Sayang sekali Anda sudah jauh-jauh hari memilih liburan ke Bromo namun banyak tempat wisata yang anda lewatkan. Daftar tempat wisata di Bromo yang wajib anda Singgahi 1. Penanjakan 1Penanjakan 1 adalah sebuah tempat tertinggi di kawasan Taman Nasional Bromo ,. Merupakan lokasi untuk melihat keindahan matahari terbit atau view point sunrise. Terletak di sebelah barat dari pegunungan tengger dan untuk mencapai Gunung Penanjakan 1 ini pengunjung wajib menggunakan kendaraan jeep atau hartop mengingat akses kesini cukup banyak tikungan tajam dan curam. Alternatifnya jika tidak menyewa hartop menggunakan sepeda motor namun jangan pakai kendaran matic. Selain itu untuk berangkat ke Penanjakan 1 ini harus lebih awal yaitu sekitar jam 3 dini hari,usahakan jangan sampai terlambat karena view point terbaik di Bromo ini merupakan spot yang di favoritkan pengunjung untuk melihat keindahan matahari terbit dari Bromo di bandingkan dengan Penanjakan Penanjakan 2Gunung Penanjakan 2 adalah salah satu alternatif untuk melihat keindahan matahari terbit di Bromo, Anda yang pergi ke Bromo melalui rute probolinggo bisa memilih alternatif Bukit Penanjakan 2 atau View Point Seruni untuk menyongsong matahri terbit. Walaupun lokasinya lebih rendah dari Penanjakan 1 namun pemandangan juga tidak kalah menariknya. Untuk kesini tidak membutuhkan sewah kendaraan jeep. Karena bisa mudah di akses kendaran roda 2 maupun roda 4 biasa. Pada Bulan bulan tertentu seperti september sampai bulan mei musim hujan penanjakan 2 ini meiliki pemandangan sangat indah, lokasi munculnya matahari terbit tepat di arah timur pengunjung. Namun jika sudah memasuki musim kemarau sunrise terjadi agak lambat , dan saya sarankan untuk berpindah ke spot penanjakan Padang Rumput SavanaPadang Rumput Savana Bromo,sebuah tempat yang terletak di selatan timur Gunung Bromo, terletak pada sebuah lembah hijau yang di kelilingi tebing-tebing menjulang tinggi dan beberapa punggungan gunung gunungkecil. Padang Rumput Bromo ini sangat luas yang sangat luas, jika anda datang ke Savanah anda akan merasakan seolah-olah tidak berada di Gunung sekali! karena jalur mencapai savana adalah Lautan Pasir yang gersang, namun saat memasuki padang rimput ini ini anda akan disuguhi oleh pemandangan yang meng hijau di kelilingi bukit bukut yang menambah indahnya tempat wisata ini. Terletak di lembah jemplang, akses termudah untuk kesini jika memakai kendaraan biasa atau sepeda motor adalah via Malang atau via lumajang. 4. Bukit MentigenSelain Penanjakan 1 dan penanjakan 2 di atas, alternatif ke tiga untuk spot view sunrise adaah dari bukit mentigen. Disini pengunjung cukup jalan kaki saja dari area penginapan / homestay / villa atau hotel di daerah cemara lawang probolinggo. Walaupun bikitnya tidak terlalu tinggi namun bisa menjadi alternatif terbaik kalau berangakat ke Bromo ala backpacker, tidak membawa kendaraan sendiri baik roda 4 maupun roda kakinya puntidak jauh dari cemara lawang. Lokasi tepatnya di timur hotel Lava View Bukit TeletubiesTidak lengkap rasanya jika berlibur ke Gunung Bromo tanpa mengunjungi Bukit Teletubies. Berlokasi di selatan Gunung Bromo dan satu jalur untuk menuju Padang Rumput Savana. Merupakan gunungan gunungan kecil yang sangat indah yang di tumbuhi rerumputan khas pegunungan seolah-olah membawa anda berasa masuk film teletubis. Maka tidak salah jika masanrakat suku tengger sekitar menyebutnya sebagai Bukit Teletubies. 6. Air Terjun MadakaripuraAir Terjun Madakaripura merupakan salah satu tempat wisata yang berada di kawasan gunung bromo, tepatnya di Kecamatan Lumbang Kabupaten Probolinggo, untuk mencapai tempat wisata ini bisa dilakukan dari arah probolinggo tongas ke gunung bromo, akses perjalanan sudah bagus untuk dilalui kendaraan roda 4 maupun roda 2. Dengan harga tiket masuk yang murah wisatawan bisa disuguhi pemandangan yang sangant Terjun Madakaripura memiliki ketinggian sekitar 200 meter. Tepat berada di bawah kaki Gunung Bromo tempat ini memiliki banyak pengunjung, pengujung yang datang ke tempat ini tidak hanya dari wisatawan lokal tetapi banyak juga wisatwan asing yang berkunjung ke B 29 ArgosariB 29 Argosari ini adalah salah satu spot camping di Bromo yang favorit. Destinasi wisata yang satu ini memang cukup asing bagi pengunjung Bromo. Tempat ini merupakan puncak yang paling tinggi di kawasan Wisata Gunung Bromo, lebih tinggi dari penajkan 1. Sehingga udara dingin dengan pemandangan yang sangat indah serta ditambah hamparan tumbuhan khas dari dataran tinggi membuat kawasan wisata ini sangat sayang untuk dari wisata ini berada di daerah desa Argosari, kec. Senduro kira – kira 40 Km dari kota Lumajang. Untuk menuju ke B 29 ini akses termudah adalah melalui Senduro Lumajang jalur selatan, namun anda bisa memakai jasa sewa hartop lewat pegunungan timurnya kecamatan SUkapura. Bagi yang hobi motor cross sangat cocok sekali adventure ke tempat ini, selain medan menantang khas pegunungan, tentu saja pemandangan sepanjang rute yang sangat alami akan menghiasi perjalaan Bromo Milky WayBromo milky way hanya bisa di dapatkan saat malam hari, yaitu dengan pergi ke spot-spot tertentu yang cocok untuk hunting photography gugusan bintang ini di malam hari. Jangan lupa persiapkan kamera yang bagus jika tertarik melihat bromo milky way ini. Alasan kenapa bromo milky way ini sangat menarik dan sempurna adalah karena salah satu syarat untuk mendapat milky way terbaik adalah jauh dari sorot lampu kota atau dalam keadaan gelap sempurna, tanpa awan mendung dan perhitungan yang tepat untuk berburu milky way harus memakai software stellariumBromo Milky Way baru trend sekitar tahun 2013 – 2014, sejak seorang turis asing upload di youtube keindahan milky way dari Gunung Bromo. Sejak itulah para pecinta fotography dari berbagai belahan dunia pun ikut berburu foto galaksi bima sakti dari gunung Bromo. Waktu terbaik untuk hunting bromo milky way adalah pada musim kemarau, yaitu mulai bulan mei sampai bulan september, karena langit akan sangat cerah seiring dengan musim Pasir BerbisikPasir Berbisik adalah salah satu lokasi yang berada di area lautan pasir bromo selain dari Penanjakan, Kawah Gunung Bromo dan Padang Savana, awal mula dari pasir berbisik ini adalah tempat di mana lautan pasir yang memiliki suara desisan angin yang khas saat ada terpaan angin. Dari sinilah masarakat sekitar atau wisatawan menyebut tempat ini dengan Pasir berbisik atau Lautan Pasir ini tidak dimiliki oleh gunung berapi manapun kecuali hanya satu yitu Gunung Bromo. Pemandangan yang mempesona di Gunung Bromo ini selain bisa melihat hamparan lautan pasir juga terselip pemandangan lereng-lereng kalendra sebagai pembatas lautan pasir dengan hutan gunung bromo sebagai pelengkap keindahan di mata kita. “ “Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.” ” Begitulahringkasan cerita rakyat gunung bromo atau cerita rakyat asal mula gunung bromo. Legenda Gunung Bromo merupakan salah satu dari ribuan kumpulan cerita rakyat nusantara yang bisa dikisahkan untuk anak anak. Pasalnya, selain untuk memperkenalkan sejarah dan budaya indonesia juga untuk mengajarkan nilai moral yang ada dalam cerita itu.
Berbicara mengenai Gunung Bromo, hal pertama yang terlintas adalah destinasi wisata yang menarik dengan keindahan panorama alam yang eksotis. Namun, tahukah Anda cerita sejarah di balik legenda Gunung Bromo?Sebagai salah satu satu sastra lisan, legenda mengenai Gunung Bromo ini memiliki beberapa versi. Nah, untuk mengetahui cerita tentang asal mula Gunung Bromo, berikut ini penjelasan selengkapnyaLegenda atau Mitos yang Beredar di Gunung BromoSebelum membahas mengenai legenda Bromo, Anda harus mengetahui pengertian legenda terlebih dahulu. Legenda berasal dari kata legere yang dalam bahasa Latin memiliki makna cerita rakyat yang mengisahkan tokoh dan peristiwa di suatu tempat tertentu berdasarkan fakta historis dan itu, legenda dalam terjemahan bahasa Inggris sering disebut dengan history yang berarti sejarah. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, pengertian legenda merujuk pada cerita rakyat yang berkaitan dengan peristiwa terjadinya suatu Legenda Gunung BromoNama Tengger dan BromoLegenda Gunung Bromo berasal dari Provinsi Jawa Timur dan berkaitan erat terjadinya Gunung Batok yang berkaitan erat dengan kepercayaan suku Tengger. Nama Tengger sendiri berasal dari kata “Teng” yang diambil dari nama akhiran Rara Anteng dan “Ger” diambil dari nama akhiran Joko Bromo diambil dari kata “Brahma” yang menurut kepercayaan umat Hindu memiliki makna Dewa Utama. Karena letaknya di Jawa, maka penduduk setempat menyebutnya dengan sebutan Bromo sesuai pelafalan dalam bahasa Mula LegendaLegenda Gunung Bromo singkat yaitu berawal ketika Kerajaan Majapahit diserang oleh musuh-musuhnya. Hal ini membuat penduduk pribumi yang tinggal di lingkungan kerajaan tersingkir, sehingga mereka kebingungan mencari tempat akhirnya mereka tercerai-berai dan terpisah ke 2 tempat yang berbeda yaitu Gunung Bromo dan Pulau Bali. Hal inilah yang mendasari adanya persamaan di kedua tempat ini yaitu mayoritas penduduknya yang memeluk agama cerita rakyat suku Tengger yang tinggal di sekitar Bromo, mereka mempercayai adanya sejarah Gunung Bromo yang diwariskan secara turun-temurun dari nenek moyang. Cerita mengenai legenda Gunung Bromo ini berawal kisah istri seorang hari, istri Brahmana ini melahirkan seorang putra yang diberi nama Joko Seger karena perawakannya yang segar bugar dan tangisannya yang lantang. Sementara itu, di sebuah tempat yang terletak di Gunung Pananjakan, lahir pula seorang bayi perempuan titisan bayi perempuan itu sangatlah elok. Berbeda dari bayi pada umumnya, bayi perempuan ini tidak menangis dan terlihat begitu tenang. Oleh karena itu, kedua orang tua bayi perempuan tersebut memberikan nama Rara Rara AntengHari demi hari, bayi perempuan ini tumbuh menjadi seorang gadis remaja. Karena kecantikannya inilah, nama Rara Anteng menjadi masyhur sampai ke berbagai pelosok negeri. Tersiarnya kabar tentang Rara Anteng ini membuat banyak putera raja ingin banyaknya putera raja yang hendak melamar, semua pinangan ditolak oleh Rara Anteng karena hatinya telah terpikat pada sosok pemuda rupawan yaitu Joko Seger. Pada suatu hari, datanglah seorang bajak yang terkenal akan kesaktian dan kekuatannya hendak melamar Rara tersebut terkenal bengis dan jahat, sehingga membuat Rara Anteng takut untuk menolak pinangannya. Kemudian Rara Anteng merancang sebuah rencana untuk menggagalkan pinangan sang bajak, dengan mengajukan permintaan untuk dibuatkan lautan di tengah gunung dalam satu Anteng berpikir bahwa dengan permintaannya yang aneh dan sulit ini, sang bajak tidak akan sanggup mengabulkannya. Sang bajak sakti tersebut menyanggupi permintaan Rara Anteng dan mulai membuat lautan saat matahari mulai kesaktiannya, ia bisa membuat lautan di tengah gunung dengan menggunakan alat berupa batok kelapa. Melihat hal tersebut, Rara Anteng mulai gelisah dan berencana menggagalkan pekerjaan sang bajak sakti Rara AntengSingkat cerita, di tengah malam tersebut Rara Anteng mulai menumbuk padi yang membuat ayam-ayam terbangun dan berkokok. Mendengar ayam-ayam yang berkokok, sang bajak merasa kesal dan marah karena tidak berhasil menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat kemudian melempar batok kelapa tersebut dan jatuh dalam posisi telungkup tepat di samping Gunung Bromo. Batok kelapa tersebut akhirnya berubah menjadi gunung yang sampai saat ini dikenal dengan sebutan Gunung Anteng dan Joko Seger akhirnya memutuskan menikah dan menguasai sebuah gunung berapi yang diberi nama Tengger. Karena tidak kunjung dikaruniai anak, mereka memutuskan untuk berdoa dan memohon kepada mereka dikabulkan dengan syarat bahwa anak terakhir harus dikorbankan sebagai imbalan bagi Dewa. Singkat cerita, anak terakhir Rara Anteng dan Joko Seger yang bernama Kesuma akhirnya ditelan ke dalam kawah gunung sebagai persembahan para karena itu, setiap tanggal 14 Kasada yaitu bulan ke-12 menurut kalender suku Tengger, masyarakat Tengger dari generasi ke generasi selalu mengadakan upacara persembahan bagi para dewa sesuai nasihat Mitos Seputar Gunung BromoMitos mengenai Gunung Bromo ini sudah dipercaya secara turun-temurun oleh masyarakat setempat. Bahkan tidak hanya masyarakat di sekitar Bromo saja, masyarakat di luar daerah tersebut juga mempercayainya. Berikut ini beberapa mitos-mitos seputar Gunung Bromo1 Pasir HisapMitos pertama tentang Gunung Bromo yaitu adanya pasir hisap berbahaya yang terdapat di samping padang savana. Keindahan alam hamparan rumput savana yang hijau rupanya menyimpan misteri tersendiri, dimana Anda harus selalu waspada dan berhati-hati dengan keberadaan pasir hisap Pusaka DewaSelain pasir hisap, Gunung Bromo juga menyimpan mitos tentang adanya pusaka dewa di sekitar kawasan tersebut. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, pusaka ini merupakan peninggalan dewa-dewa pada masa Kerajaan percaya bahwa pusaka milik dewa-dewa ini tersimpan rapi di dalam kawasan gunung. Hal ini juga mengingatkan bahwa setiap orang yang berkunjung ke sini harus sopan dan menjaga perilaku, serta ucapannya sebagai wujud rasa hormat terhadap keberadaan penjaga Gunung Istana GaibSebagai salah satu gunung yang dianggap suci, masyarakat setempat juga mempercayai mitos tentang keberadaan istana gaib. Konon, istana tak kasat mata yang dibangun oleh Ki Bromo ini memiliki 18 saat ini, setiap Gunung Bromo mengalami erupsi, masyarakat Bromo akan memberikan sesajen berupa palawija. Masyarakat setempat percaya bahwa erupsi tersebut terjadi karena Ki Bromo sedang melanjutkan proses pembangunan istana gaib 18 Akar GaibBerdasarkan cerita orang-orang pintar’, Gunung Bromo menyimpan misteri seputar akar gaib yang ditemukan di kawasan gunung ini tepatnya di kawah pasir. Mereka percaya bahwa keberadaan akar gaib ini dapat melindungi kawasan Bromo dari hal-hal setempat juga mempercayai bahwa mereka yang datang ke gunung ini dengan niat buruk, maka akan dibuat tersesat oleh akar gaib ini. Meskipun terdengar tidak masuk akal, Anda tetap harus menghargai keberadaan mitos tersebut sebagai bentuk rasa hormat terhadap kearifan memahami mengenai sejarah dan legenda Gunung Bromo, apakah Anda semakin tertarik untuk mengunjunginya? Meski banyaknya mitos yang berkembang seputar Gunung Bromo, hal ini rupanya tidak menyurutkan minat wisatawan gunung bromo untuk datang dan menikmati keindahan alamnya.

Penempatantanah sebagai pusat religi adalah berawal dari keyakinan bahwa Tengger merupakan tanah hila-hila(tanah suci), yang meyakini bahwa Gunung Bromo sebagai lambang tempat Dewa Brahmana (Brahma) dan adanya mitos tempat bersemayamnya Roh Dewa Kusuma, yakni Roh S erninar Nas iona[ eng e(o taell Ling EunS &n }fitrryc M{8tO} " antg, In^donesia

Sejarah Gunung Bromo – Gunung Bromo merupakan destinasi wisata alam yang terletak di Jawa Timur Indonesia. Kemasyuran Bromo telah menyebar ke berbagai Negara. Sangat diminati oleh kalangan wisatawan di penjuru dunia karena keindahan panorama yang sangat eksotis dan mempesona. Keunikan lainnya nya yaitu Bromo ini dikelilingi hamparan pasir yang disebut lautan pasir dengan luas sekitar hektar. Ketinggian gunung Bromo mencapai meter diatas permukaan laut, memiliki diameter kawah ±800m dari arah utara – selatan dan ±600 dari arah timur – barat. Gunung ini termasuk kategori golongan gunungberapi yang masih aktif. Gunung Bromo bisa dikatakan Gunung yang mistis atau sakral bagi penganut Agama Hindu yang tinggal di kawasan Gunung Bromo. Bagaimana tidak, nama Bromo sendiri berasal dari kata Brahma yaitu nama Dewa dengan tinggat tertinggi. Kemudian karena kentalnya logat bahasa jawa maka kata Brahma menjadi Bromo. Roro Anteng dan Joko Seger Konon asal usul atau legenda gunung Bromo yaitu ketika zaman dahulu hiduplah seorang gadis yang tercantik dan pendiam bernama Roro Anteng dan seorang remaja gagah perkasa terlihat bugar bernama Joko Seger. Mereka saling mencintai namun disisi lain ada seorang bajak yang terkenal sakti dan kuat ingin melamar Roro Anteng namun Roro Anteng sama sekali tidak mencintai orang tersebut. Karena merasa tidak enak untuk menolak karena orang tersebut sakti mandra guna, akhirnya Roro Anteng menerima lamaran Bajak sakti tersebut akan tetapi dengan satu syarat yaitu Roro Anteng ingin di buatkan lautan yang di tengahnya ada gunung dan harus dibuat dengan waktu hanya semalam dan sebelum fajar datang. Mendengar syarat tersebut di pelamar tersebut menerima permintaan tersebut. Syarat Pembuatan Lautan untuk si Bajak Sakti Roro Anteng mulai gelisah ketia si Pembajak sakti tersebut mulai mengerjakan syaratnya yaitu membuat lautan. Si pembajak tersebut mulai menimba air dari lautan ke atas gunung dengan menggunakan bathok tempurung kelapa. Ketika ditengah malam hampir selesai, Roro Anteng mencari cara agar si pembajak tersebut gagal dalam misinya. Karena Roro Anteng tidak ingin mempunyai suami si pembajak sakti tersebut, cintanya hanya kepada Joko seger. Detik demi detik akhirnya RoRo Anteng melakukan cara dengan menaruh padi di depan halaman dan memberikan kepada ayam. Seketika ayam tersebut berkokok dan mengundang ayam lain di wilayah tersebut untuk berkokok. Mendengar suara ayam tersebut si pembajak merasa geram dan marah dia megira fajar akan tiba. Walhasil karena emosi, si pembajak melempar Bathok tempurung kelapa tersebut ke gunung Bromo dan jatuh tengkurap. Akhirnya menjadi gunung Bathok dan kemudian seketika air tersebut menjadi pasir maka dinamakanlan lautan pasir. Adat Budaya dan Asal Nama Suku Tengger Bromo Akhirnya karena si bajak sakti tersebut gagal memenuhi syaratnya, al hasil Roro Anteng dan Joko Seger Resmi menikah. Dan pada zaman itu kisah tersebut sangat mahsyur di daerah tersebut. Maka nama Roro Anteng dan Joko Seger diambil akhiran belakangnya menjadi Teng dan ger atau suku Tengger. Patung Pasangan tersebut sekarang berada di Desa Sukapuran dan ada di dekat Bukit Cinta. Suku Tengger adalah suku asli masyarakat yang berada di lereng Bromo. Adapun wilayahnya meliputi Kab. Probolinggo, Kab. Pasuruan, Kab. Malang, dan Kab. Lumajang. Akan tetapi masyarakat suku tengger memiliki bahasa yang berbeda dengan bahasa Jawa. Jika di tela’ah lebih dalam bahasa Tengger menyerupai bahasa Osing dari Banyuwangi. Namun akhiran O dilafalkan menjadi A. “Siapa” = Sopo jawa = Sapa Tengger dan “Kamu” = Riko Osing = Rika Tengger Sejarah Awal Mula Perayaan Yadya Kasada di Bromo Setelah Roro Anteng dan Joko Seger menikah, keduanya tidak dikaruniai keturunan. Hingga suatu saat ada suara gaib yang mengisyaratkan Joko Seger dan Roro Anteng untuk bersemedi di bibir kawah gunung Bromo. Dan jika telah dikaruniai seorang anak, anak bungsu harus dikorbankan untuk dimasukan ke kawah Bromo. Ahirnya Roro Anteng dan Joko Seger menyanggupinya dan tak lama dikaruniai keturunan sebanyak 25 anak. Namun Roro Anteng dan Joko seger mengingkari janji tersebut sehingga terjadilah bencana besar yaitu meletusnya gunung Bromo. Kusuma anak bungsu terlalap api dan masuk kedalam kawah. Bersamaan kejadian tersebut keluar suara gaib yang berkata “Saudaraku, aku telah dikorbankan oleh orang tua dan Hyang Widhi untuk menyelamatkan kalian semua. Hiduplah dengan tentram dan sembahlah Hyang Widhi dan aku ingatkan setiap hari ke 14 Bulan Kasada kalian memberikan sebagian hasil bumi kepada Hyang Widhi di Kawah Bromo” Maka dari itu mereka diwajibkan mengikuti atau merayakan upacara adat yang biasa disebut upacara Yadya Kasada yang mana masyarakat sekitar melempar sebagian hasil bumi ke bibir kawah Bromo yang mana merupakan sesembahan kepada Dewa. Adanya upacara ini mempunyai kaitan dengan cerita legenda asal usul gunung Bromo yang menambah keunikan untuk menarik hati para wisatawan domestik maupun mancanegara. Sebagian besar masyarakat suku Tengger bermata pencaharian sebagai petani seperti menanam kentang, kol, wortel dan semacamnya serta bekerja sebagai Sewa Jeep Bromo dan sewa kuda di Bromo. Wisata Gunung Bromo Wisata Bromo adalah destinasi wisata alam yang tepat bagi para pelancong yang mencintai alam dan mengagumi keindahan alam. Mengapa kami katakan demikian, karena memiliki ciri khas tersendiri mulai dari bahsa, suku dan adat istiadat. Para pengunjung biasanya yang memesan Paket Wisata Bromo banyak dari Surabaya, Malang, Jogja dan bahkan dari Ibu kota Jakarta. Kebanyakan pengunjung wisata bromo berasal dari kota kota besar yang bosan akan keramaian sekedar ingin berwisata menikmati udara sejuk dan pemandangan panorama alam objek wisata bromo. Meskipun dikota asal mereka terdapat banyak beberapa objek wisata, liburan ke bromo adalah menjadi tujuan utamanya sebab masyarakat di bromo khususnya suku tengger terkenal dengan keramahannya sehingga para pengunjung yang datang ke bromo tidak enggan mengunjungi lagi bersama rekan ataupun keluarganya
TumbuhnyaBunga ini selalu di tempat ketinggian atau diatas Gunung yang ketinggian di antara 800 MDPL sampai ke Ketinggian 3.500 MDPL, apabila kita applikasikan dengan sikap hidup dan akhlak dalam kehidupan yaitu ; Gunung itu bentuk keagungan sikap pribadi diri kita yang peka akan Alam itu sendiri, ketinggian juga melambangkan dari sikat yang
Gunung bromo adalah salah satu jenis gunung berapi yang masih aktif di Indonesia. Keindahan alam yang di tawarkan gunung Bromo, menarik para wisatawan untuk berkunjung kesana. Bukan hanya wisatawan domestik saja yang terpikat dengan keindahan alam gunung bromo. Wisatawan asing juga berlomba-lomba untuk berkunjung ke Bromo. Siapa sangka jika gunung yang cantik ini menyimpan legenda yang cukup terkenal di kalangan masyarakat. Legenda ini juga menjadi dasar adanya tradisi upacara kasada yang rutin di selenggarakan setiap tahun di gunung ini. Kira-kira seperti apa ya kisahnya? Berikut cerita gunung bromo dalam bahasa jawa beserta unsur intrinsiknya. Para Dewa Turun dari KayanganKelahiran Joko SegerKelahiran Roro AntengRoro Anteng di Pinang RaksasaSyarat Pernikahan dari Roro AntengSiasat Roro Anteng untuk Menggagalkan LamaranPernikahan Roro Anteng dan Joko SegerBertapa untuk Memiliki AnakRoro Anteng dan Joko Seger Memiliki AnakGunung Bromo MeletusPengorbanan Jaya KesumaAwal Mula Tradisi Upacara KasadaUnsur Intrinsik Legenda Gunung BromoTemaTokohLatarAlurSudut PandangAmanat / Pesan Moral Para Dewa Turun dari Kayangan Ing jaman biyen nalika Para Dewa saka kayangan isih sering mudun ing dunya. Nalika iku Kerajaan Majapahit kena serangan saka kerajaan liya. Serangan kuwi gawe warga Majapahit padha bingung nyelametake uripe. Lan padha golek panggon kanggo ngungsi. Kahanan kasebut padha wae karo para Dewa sing mulai lunga marang siji panggonan ing sekitarane Gunung Bromo. Gunung Bromo isih tenang lan ngadek sing slimuti kabut putih. Para Dewa sing teka ing sekitarane Gunung Bromo, mulai semayam ing lereng Gunung Pananjakan. Saka lereng Gunung Pananjakan bisa weruh kapan srengengene munggah saka wetan lan kapan srengengene sirep saka kulon. Kelahiran Joko Seger Ing sekitare Gunung Pananjakan panggone para Dewa semayam ya uga ana panggonan kanggo para pertapa. Pertapa ing Gunung kasebut saben dina muja lan ngening cipta. Ing sawijining dina sing mbahagiakake, bojone pertapa kuwi nglairake anak lanang. Rupane anak lanang kasebut ganteng banghet kaya ana cahaya terange. Cahaya kuwi mertandakake anak kasebut lair saka titisan jiwa sing suci. Anak kasebut wiwit lair keton sehat lan kuat. Tendhangan sikile kuat lan gegeman tangane seret banget. Kuate bocah kasebut ora kaya bocah bayi sing umum. Amerga lahir sehat lan kuat bocah kasebut di arani Joko Seger. Artine Joko Seger yaiku bocah lanang kang sehat lan kuat. Kelahiran Roro Anteng Ing sekitare Gunung Pananjakan panggonan liya, padha karo wektu kelahirane Jaka Seger ya anak bocah wadon kang di lahirake. Bocah wadon kasebut uga lair saka titisane Dewa. Rupane bocah kasebut ayu lan elok. Siji-sijine bocah wadon ing panggonan kasebut ya bocah kuwi. Umume bocah kang di lahirake padha nangis. Nanging bocah kasebut ora nangis lan meneng wae. Amarga kahanan kasebut, bocah kuwi di arani Roro Anteng. Ing umure kang wis remaja, Rara Anteng dadi bocah kang ayu banghet. Metu jelas saka raine Rara garis garis ayune. Roro Anteng di Pinang Raksasa Kaendahane Rara Anteng terkenal ing saben daerah. Akeh putra raja sing nglamar, nanging padha di tolak. Rupane Rara Anteng wis kepincut karo bocah lanang liya yaiku Joko Seger. Apa maneh bapake Roro Anteng bisa nerima Joko Seger dadi calon mantune senajan Joko dudu golongane bangsawan. Nanging banjur ana masalah yaiku nalika kabar kaendahane Roro Anteng kesebar tekan kupinge raksasa sing manggon ing sakitare lereng Gunung Bromo. Raksasa sing kaya badhak kasebut jenenge Kyai Bima. Dheweke sekti, kuat lan kejem. Barang krungu kabar kuwi kyai Bima langsung teka nglamar Roro Anteng. Yen karepe ora iso di turuti, dhusun lan saisine bakal di sirnakake. Kahahan kasebut gawe Roro Anteng lan keluargane bingung nolak lamarane. Dene Joko Seger ora bisa nindakake apa-apa amarga ora bisa nandhingi kekuawatan gaibe raksasa kasebut. Syarat Pernikahan dari Roro Anteng Sawise mikir sedhela, akhire Roro Anteng nemu cara kanggo nolak lamarane Kyai Bima kanthi alus lan sopan. Dhewek bakal ngetrapake siji syarat sing bisa di tindakake dening raksasa kasebut. “Inggih Kyai Bima! Kula bakal nampa lamarane panjenengan, nanging sampeyan kudu netepi siji syarat”. Ujar Roro Anteng. “Apa syarate! Cepet kowe ngomongo!”. Dawuhe Kyai Bima kanthi swara nyentak. Krungu swara kasebut, Roro Anteng dadi gugup. Nanging dheweke nyoba tetep tenang kanggo ngilangi rasa gugup. “Gawekna kula telaga ing dhuwur Gunung Bromo! Yen panjenengan bisa ngerampungake sewengi, kula bakal nampa lamarane panjenengan Kyai”. Ujare Roro Anteng. Kanthi yakin lan gawe kekuwatan gaib, Kyai Bima nyetujui syarat kasebut lan nganggep syarat kasebut gampang banget kanggo dheweke. “Apa iku wae sing mbok pengeni Roro Anteng?” Pitakone raksasa kanthi nada angkuh. “Inggih, nanging panjenengan kudu eling, kudu rampung sakderenge jago kluruk!”. Wangsulane Roro Anteng. Krungu wangsulane Roro Anteng, raksasa kasebut ngguyu banjur mlayu menyang pucuk Gunung Bromo. Tekan kana, dheweke wiwit ngeruk lemah nganggo tempurung klapa sing gedhe banget. Siasat Roro Anteng untuk Menggagalkan Lamaran Mung sawetara kerukan, dheweke wis kasil nggawe bolongan gedhe. Dheweke terus ngeruk lemah ing gunung tanpa leren. Rara Anteng wiwit kuwatir, bareng wayah esuk panggaweane Kyai Bima wis meh rampung. “Adhuh, cilaka aku! Raseksa kuwi pancen kuwasa. Apa sing kudu tak lakoni kanggo gagalake gaweyane?”. Ujare Rara Anteng. Roro Anteng mikir maneh piye carane supaya raseksa kasebut ora iso netepi panjalukane. Pungkasane dheweke mutusake kanggo nangikake keluawarga lan tanggane. Wong lanang di dhawuhi ngobong jerami lan wong wadon di dhawuhi numbuk beras. Ora suwe banjur ana cahya abang saka wetan. Swarane lesung muni bola-bali, banjur di susul swarane jago kluruk. Ngerti pratandha yen esuk bakal teka, Kyai Bima kaget lan langsung mandheg anggone gawe sendhang sing meh rampung. “Apes tenan! Jebule wis esuk. Aku gagal rabi karo Roro Anteng”. Tangise raksasa nesu. Nalika Kyai Bima utawa reksasa metu saka puncak Gunung Bromo, dheweke mbalang bathok klapa sing isih di cekel. Jarene bathok klapa mau ambruk banjur malih dadi gunung sing di arani jeneng Gunung Bathok. Dalan sing di lewati reksasa mau dadi kali lan katon saiki isih iso di delok saka alas pasir Gunung Batok. Telaga sing ora di rampungake Kyai Bima saiki di arani segara Wedi utawa segara pasir sing nganti saiki isih bisa di tekani ing tlatah Gunung Bromo. Ngerti kabar yen raksasa gagal, Roro Anteng lan keluargane padha bungah. Raksasa mau lunga. Pernikahan Roro Anteng dan Joko Seger Ora suwe, Roro Anteng lan Joko Seger rabi. Sakwise rabi, Roro lan Joko mbukak desa anyar sing jenenge Desa Tengger. Jeneng kasebut di jupuk saka gabungan pungkasane jeneng Anteng Teng lan Seger ger. Wong kae urip seneng ing deso kasebut. Ing pimpinane Joko Seger lan Roro Anteng, warga ing deso kasebut urip ayem tentrem. Baca Juga √ Cerita Legenda Sangkuriang dalam Bahasa Jawa Bertapa untuk Memiliki Anak Nanging sakwise rabi wis suweh, Joko lan Roro durung duwe anak. Akhire wong loro kuwi tapa ning puncak gunung Bromo. Tapane amarga pengen duwe keturunan. Ora suwe banjur ana suara saka njero kawah Gunung Bromo. “Bojoku, rungokno! Kayane Dewa wis ngijabahi kekarepane kita. Matur nuwun Gusti Agung. Mengko anakku sing ragil bakal dakpasrahake marang Gusti Agung”. Ujare Joko Tengger kanthi ati kang bungah. Amarga seneng banghet, janji sing di omongake ora di pikir dhisik. Joko Seger sing kesusu ora ngrumangsani yen janjine bakal angel di tindakake. “Bojoku, kowe ngomong apa? Kita ora bakal duwe ati ngorbanake anak kandung kanggo dadi sesaji”. Ujare Roro Anteng. “Sepurane bojoku, amarga saking senenge aku ora mikir kanthi cetha. Nanging aku ora isa mbalekno apa sing wis tak ucapke dhateng Dewa. Dewa isa murka”. Wangsulane Jaka. Roro Anteng dan Joko Seger Memiliki Anak Taun ganti taun, kekarepane Joko Seger lan Roro Anteng wis kawujud. Akhire dheweke duwe anak sepuluh. Sakwise duwe anak sepuluh, dheweke ora duwe anak maneh. Mula, anak sing nomer sepuluh di anggep bocah paling ragil. Bocahe di jenengi Jaya Kesuma. Suwe-suwe anake podho gedhe kabeh. Joko Seger lan Roro Anteng durung netepi janjine. Dadi uripe ora kepenak lan ora tenang. Gunung Bromo Meletus Ing sawijining dina, ana kedadeyan sing gawe kaget kabeh warga Tengger. Gunung Bromo sing suci arep mbledos. Gunung kasebut ngetokake awu ireng lan lahar. Sekabehane warga Suku Tengger padha gupuh lan langsung mlayu. Mung Joko Tengger lan keluargane sing isih ana ing panggon kono. Sanadyan padha ngerti bebaya sing bisa di tindakake, dheweke nyoba ngati-ati ana ing desa kasebut. “Bojoku, kayane Dewa pancen mblenjani janji”. Ujare Joko Seger. Gupuhe Roro lan Joko dadi pitakonane anak-anake. “Ana apa bapak lan ibuk kok kuwatir banget, yen wedi gunung mbledhos mesthi padha mlayu wiwit wingi”. Batine anake. Akhire Joko Seger lan Roro Anteng nyritakake marang anak-anake kedadeyan pirang-pirang taun. Krungu crita kuwi, anak-anake padha sedhih banget. Amarga kanggo netepi janjine, wong tuwa kudu kelangan adhine sing ragil. Nanging yen ora netepi janji kasebut, para Dewa bakal duka lan bisa ngrusak kabeh suku Tengger. Pengorbanan Jaya Kesuma Kahanan iki kaya mangan woh simalakama, anak-anake ora ana sing wani ngomong. Dumadakan anak sing ragil yaiku Jaya Kesuma matur marang keluargane. “Bapak, ibu lan dulur-dulur sing kula tresnani, mugi-mugi Gusti Agung nampi kurban kula”. Ujare anak ragil Jaya Kesuma. Apa sing di omong Kesuma gawe kaget lan sedhih sakabenahe keluarga. Dheweke ora pingin kelangan wong sing di tresnani. Nanging, janji kudu di tepati kanggo katentremane suku Tengger. “Aku mung njaluk eling karo lungaku. Tulung kirimen hasil tetanen lan ingon-ingon menyang kawah Bromo saben tanggal 14 wulan Kasadha”. Ujare Kesuma. Sakwise pamit marang keluargane, Kesuma banjur menyang puncak Gunung Bromo. Ora ana rasa wedi ing raine. Kanthi gagah prakoso, dheweke banjur nyemplung ing kawah Bromo. Awal Mula Tradisi Upacara Kasada Sakwise Kesuma ngurbanake awake, Gunung Bromo katon ayem. Dheweke ngira yen para Dewa wis ora duka maneh. Wiwit kadadean kasebut, tradhisi ngiri asil tetanen lan ingon-ingon ing kawah Bromo tetep ana nganti saiki. Tradhisi iki di tindakak saben taun ing sasi Jawa Asyuro Suro banjur di arani tradisi Kasadha. Unsur Intrinsik Legenda Gunung Bromo Setelah membaca asal usul gunung bromo secara keseluruhan, selanjutnya kita dapat menganalisis unsur intrinsiknya. Berikut unsur instrinsik cerita gunung bromo dalam bahasa Jawa. Tema Tema CeritaLegenda Gunung Bromo ini bertema tentang suatu perjanjian. Seperti pada cerita, Rara Anteng tidak dapat menepati janjinya dan berbuat curang agar tidak dapat menikahi Kyai Bima. Suatu ketika Rara Anteng dan suaminya membuat perjanjian kembali dengan para Dewa. Namun, kali ini Rara Anteng tidak dapat mengelaknya. Sehingga anaknya yang terakhir harus di korbankan ke kawah Gunung Bromo. Tokoh Tokoh CeritaAda beberapa tokoh utama dalam cerita rakyat asal usul Gunung Bromo, antara lain adalah Roro Anteng, Joko Seger, Kyai Bima, Jaya Kesuma. Roro Anteng di gambarkan sebagai wanita yang sangat cantik dan baik hati. Namun di lain sisi, Roro dapat berbuat curang dan mengingkari janjinya agar tidak menikahi orang yang tidak di cintai. Joko Seger di gambarkan sebagai laki-laki yang tampan, gagah, bertanggung jawab dan bijaksana. Namun, Jaka seger seperti manusia pada umumnya yang memiliki kelemahan yang terkadang berjanji tanpa berpikir ke depannya. Seperti ketika Joko terlena karena kesenangannya yang akan memiliki anak. Sampai dia lupa membuat perjanjian untuk mengorbankan anak terakhirnya. Kyai Bima adalah sosok antagonis dalam cerita yang berwujud seorang raksasa. Sifatnya pemarah, kejam dan ingin menang sendiri. Kyai Bima tidak segan untuk mengancam orang lain agar mendapatkan apa yang di inginkan. Hal ini di gambarkan ketika Kyai Bima hendak meminang Roro Anteng. Jika pinangannya tidak di terima maka Kyai Bima tidak segan menghabisi warga sekitar gunung Bromo dan merusak desanya. Karena itu dengan bijaksana Roro memberikan syarat agar di penuhi Kyai Bima. Jaya Kesuma adalah anak terakhir Roro Anteng dan Joko Seger. Tokoh ini di gambarkan sebagai anak yang bijaksana dan rela berkorban demi kepentingan bersama. Jaya Kesuma dengan gagah dan berani rela mengorbankan nyawanya dan menjalankan janji yang di buat kedua orang tuanya. Pengorbanan yang dia lakukan yakni agar warga Suku Tengger lebih tentram dan damai karena janji kepada Dewa sudah di penuhi. Latar Latar CeritaLatar tempat dalam cerita rakyat ini di sekitar Gunung Bromo yang berada di Provinsi Jawa Timur. Juga di desa yang di dirikan Rara dan Jaka yakni Kawasan Tengger. Latar waktu pada cerita ini adalah terjadi pada jaman dahulu yakni jaman Kerajaan Majapahit dimana masyarakatnya mempercayai para Dewa. Alur Alur CeritaAsal usul Gunung Bromo ini memiliki alur maju. Ceritanya di mulai dari kelahiran Rara dan Jaka, hingga keduanya menikah dan memiliki anak. Dari cerita itu juga di kisahkan konflik yang mereka hadapi hingga penyelesaiannya yang berakhir bahagia. Sudut Pandang Sudut PandangSudut pandang dalam cerita ini adalah orang ketiga. Karena yang di ceritakan adalah kisah orang lain. Amanat / Pesan Moral Pesan MoralDari kisah ini banyak pelajaran yang dapat di ambil, yang paling menonjol adalah tentang janji yang harus di tepati. Sepahit apapun janji yang sudah terucap tidak dapat di tarik kembali. Mengingkari janji hanya akan menambah konflik yang lain. Karena itu, janji harus di tepati sepahit apapun itu. Meskipun butuh pengorbanan, agar lebih tenang janji harus di tepati. Demikianlah legenda gunung bromo yang menceritakan kisah Roro Anteng dan Jaka Seger sebagai asal mula terjadinya tradisi upacara kasada di Tengger. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan pesan moral dan kisah tersebut. PAKETTOUR BROMO; LOKASI OUTBOUND. GRAFIKA CIKOLE LEMBANG; OUTBOUND JABABEKA CIKARANG BEKASI; Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Jika dari Jakarta, lokasi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango berjarak sekitar 100 KM. Asal mula nama Telaga Warna berasal dari cerita yang mengatakan bahwa warna air di danau ini bisa berubah. Wisata Gunung Bromo terkenal dengan keindahannya yang eksotis. Namun, apakah kamu tahu kalau tempat ini memiliki legenda yang sangat menarik untuk diikuti? Buat belum pernah membaca atau ingin menyimaknya ulang, langsung saja cek berikut ini, yuk!Kamu berniat untuk mengunjungi Gunung Bromo? Kalau iya, nggak ada salahnya untuk mengetahui lebih dalam tentang tempat wisata ini. Tak hanya menawarkan keindahan, tempat ini pun memiliki legenda menarik yang layak untuk disimak, lho. Kalau penasaran, kamu bisa membaca legenda asal-usul Gunung Bromo di yang juga dikenal sebagai legenda Jaka Seger dan Rara Anteng ini menceritakan tentang kesetiaan cinta sejati. Meskipun ada yang menghalangi, kalau sudah ditakdirkan bersama, pasti akan tetap bersama. Selain itu, cerita ini juga mengisahkan tentang konsekuensi sebuah hanya sinopsis ceritanya, di sini kamu juga bisa menyimak ulasan unsur instrinsik beserta fakta menariknya untuk menambah wawasan. Sudah tidak sabar ingin segera membaca legenda asal-usul Gunung Bromo? Langsung saja cek selengkapnya di bawah ini, ya! Sumber Visit Probolinggo Pada zaman dahulu kala, di sebuah pertapaan hiduplah seorang Brahmana yang bijak. Istrinya baru saja melahirkan anak pertamanya yang berjenis kelamin laki-laki. Bayi tersebut lahir dengan sehat dan memiliki tangisan yang kencang, maka dari itu diberi nama Jaka Seger. Sementara itu di tempat lain, lahirlah seorang bayi yang memiliki para cantik jelita dari sepasang suami istri. Bayi perempuan tersebut adalah titisan seorang dewa. Karena ketika lahir ia hanya diam saja dan begitu tenang, maka diberi nama Rara Anteng. Hari demi hari pun berganti, kedua bayi tersebut kemudian beranjak dewasa. Rara Anteng tumbuh menjadi seorang gadis yang begitu cantik dan disukai banyak pemuda. Namun, hatinya sudah tertambat pada sosok Jaka Seger. Perasaan tersebut nyatanya tak hanya dirasakan sepihak saja. Lelaki berparas tampan itu juga menyukainya. Kemudian, keduanya pun menjalin cinta. Datanglah Sebuah Masalah Kecantikan Roro Anteng rupanya begitu tersohor hingga beritanya terdengar oleh seorang pertapa sakti berwujud raksasa bernama Kyai Bima yang tinggal di lereng Gunung Bromo. Ia datang menemui keluarga sang gadis dan bermaksud untuk meminangnya. Kalau ditolak, ia mengancam akan menghancurkan desa. Perempuan cantik itu begitu bimbang. Ia tentu tidak bisa menerima pinangan tersebut karena mencintai kekasihnya. Namun, di satu sisi, ia juga tak mau kalau desanya dihancurkan. Sang kekasih pun tak dapat berbuat apa-apa karena Kyai Bima bukanlah tandingannya. Karena sang raksasa terus mendesak, akhirnya Rara Anteng memberikan syarat. Katanya, “Aku mau engkau membuatkanku danau di atas Gunung Bromo. Engkau harus menyelesaikannya hanya dalam waktu semalam dan sebelum ayam berkokok.” Mendengar hal tersebut, Kyai Bima hanya tertawa karena baginya itu adalah sebuah hal yang sangat mudah dilakukan. Setelah itu, ia pun bergegas untuk pergi ke tempat yang dimaksud dan mulai mengerjakan danaunya. Sang raksasa yang sakti tersebut begitu percaya diri. Dengan kekuatannya, ia pun hanya menggunakan batok atau tempurung kelapa untuk mengeruk tanah. Tanpa lelah, ia terus mengeruk dan mengeruk hingga terbentuklah lubang besar yang telah siap untuk diisi air. Menggagalkan Rencana Sang Raksasa Sumber Cerita Rakyat Nusantara Dari kejauhan, Rara Anteng mengawasinya. Saat melihat kalau danau hampir selesai dibuat, ia merasa gusar dan gelisah. Ia tak menyangka kalau pertapa sakti tersebut bisa melakukannya. “Aduh, bagaimana ini? Raksasa itu benar-benar sakti. Pasti nanti pagi danau itu sudah selesai. Bagaimana caranya agar aku dapat menggagalkannya?” katanya dalam hati. Perempuan tersebut kemudian memutar otak untuk mencari cara agar bisa menghentikannya. Ia kemudian pulang dan membangunkan warga desa. Dirinya mengajak perempuan yang lainnya untuk padi menggunakan lesung. Sementara itu, para lelaki disuruhnya untuk membakar jerami di sebelah timur supaya terlihat seperti fajar akan segera terbit. Suara lesung pun bersahut-sahutan, hal tersebut kemudian membangunkan ayam-ayam jantan milik warga. Ayam-ayam tersebut kemudian berkokok. Di tempat lain, Kyai Bima begitu terkejut mendengar suara kokokan ayam itu. Ia mengira kalau fajar memang telah tiba. Ia merasa kesal karena gagal memenuhi syarat yang berarti tak dapat menikahi Rara Anteng. Dengan penuh amarah, ia kemudian melemparkan batok yang di tangannya lalu pergi begitu saja. Batok yang dilempar tadi pun kemudian jatuh ke tanah dan membentuk sebuah gunung yang kemudian dinamai Gunung Batok. Setelah masalah tersebut selesai, Rara Anteng dapat kembali bersama dengan Jaka Seger. Pasangan yang dimabuk asmara tersebut kemudian memutuskan untuk menikah. Baca juga Kisah Jaka Tarub & Tujuh Bidadari Beserta Ulasan Menariknya Tak Kunjung Diberi Anak Sumber Harnaeni – Citra Budaya Kamu mungkin berpikir kalau cerita legenda asal-usul Gunung Bromo di atas sudah selesai, kan? Tapi tunggu dulu, karena ternyata masih ada kelanjutannya, lho. Setelah menikah, pasangan Rara Anteng dan Jaka Seger kemudian mendiami sebuah kawasan yang diberi nama Tengger. Nama tempat tersebut adalah gabungan dari nama dua orang itu. Selain itu, nama itu juga bisa diartikan sebagai “tenggering budi luhur” yang berarti bermoral tinggi dan simbol perdamaian abadi. Jaka Seger menjadi pemimpin di kawasan tersebut dan hidup tenteram bersama warga yang lain. Sayangnya, kebahagiaan yang dirasakannya belumlah lengkap tanpa kehadiran seorang buah hati. Padahal, usia pernikahan mereka bisa dibilang sudah cukup lama. Lalu pada suatu hari, pasangan tersebut memutuskan untuk bersemedi di Gunung Bromo. Dengan melakukan ritual ini, mereka berharap bisa segera mendapatkan keturunan. Setelah beberapa hari bersemedi, tiba-tiba datanglah suara gaib dari dewa terdengar. Suara tersebut mengatakan bahwa permohonan pasangan itu untuk mendapatkan anak akan terkabul. Namun sebagai imbalannya, anak terakhir mereka nantinya harus dikorbankan ke kawah Gunung Bromo. Rara Anteng dan Jaka Seger pun tanpa pikir panjang menerima persyaratan yang diberikan. Mengenai konsekuensinya, mereka akan memikirkannya nanti. Lalu kemudian, di tengah kawah muncullah api membara yang menandakan kalau doanya akan segera dikabulkan. Janji yang Harus Ditagih Sekembalinya dari bersemedi, Rara Anteng hamil dan melahirkan seorang anak. Hal itu terjadi setiap tahun dan mereka akhirnya memiliki anak yang berjumlah 25 orang. Setelah itu, Rara tidak dapat hamil lagi. Beberapa tahun pun berlalu, pasangan tersebut hidup bahagia dengan anak-anak mereka. Si bungsu yang diberi nama Jaya Kesuma pun tumbuh menjadi anak yang tampan, cerdas dan tangkas. Hingga pada satu malam, Jaka Seger bermimpi bertemu dengan seorang dewa. Di dalam mimpi tersebut, ia ditegur sang dewa karena lupa menepati janjinya untuk menyerahkan anak bungsunya sebagai sesajen di kawah Gunung Bromo. Kalau janji tersebut tidak dipenuhi, maka desanya akan dilanda malapetaka. Pagi harinya ketika bangun, lelaki tersebut merasa begitu sedih. Meskipun sudah berjanji, ia tetap saja tidak tega untuk menyerahkan anak yang disayanginya itu. Pada awalnya, ia mengajak sang istri berunding untuk bagaimana ngatakan hal tersebut pada si bungsu. Dengan berat hati, mereka kemudian menceritakan semuanya kepada anak lelaki kesayangan tersebut. Denga bijak, Jaya Kesuma pun berlapang dada dan bersedia untuk dikorbankan ke kawah Gunung Bromo. Katanya, “Ayah dan Bunda tak perlu bersedih. Ananda akan melakukan apa saja termasuk dikorbankan demi keselamatan penduduk Tengger Ayahanda, Ibunda, serta kakak-kakak.” Dengan hati yang begitu kacau, kedua orang tuanya pun menerima keputusan si bungsu dengan lapang dada. Pada hari yang telah ditetapkan, yaitu tanggal 14 bulan Kasadha, Jaya Kesuma di antar oleh keluarga dan warga desa untuk pergi ke kawah Bromo. Sesampainya di sana, ia pun berkata, “Aku akan menceburkan diri kedalam kawah demi ketenteraman rakyat Tengger di sini. Kirimkanlah aku hasil ladang pada saat terang bulan, yaitu pada tanggal ke 14 bulan Kasadha.” Setelah itu, ia menceburkan diri ke dalam kawah dan seketika menghilang tersambar api. Sejak saat itu, acara yang disebut tradisi Kesada ini selalu dilakukan setiap tahunnya oleh masyarakat Tengger yang merupakan keturunan dari Rara Anteng dan Jaka Seger. Baca juga Kisah Asal-Usul Kesenian Populer Reog Ponorogo Beserta Ulasan Menariknya Unsur Intrinsik Cerita Legenda Asal-Usul Gunung Bromo Sumber Badan Bahasa Kemdikbud Kamu pastinya sudah membaca ringakasan legenda asal-usul Gunung Bromo di atas, kan? Gimana? Pastinya seru, dong? Nah selanjutnya di sini, kamu akan menyimak ulasan singkat mengenai unsur-unsur intrinsik yang membangun kisah tersebut. Berikut ini adalah pembahasannya 1. Tema Inti cerita atau teman dari legenda asal-usul Gunung Bromo adalah tentang janji yang harus ditepati. Seperti yang telah kamu baca, Rara Anteng mungkin bisa berbuat curang melawan Kyai Bima. Akan tetapi, ia tidak bisa mengelak dari perjanjiannya yang kedua, yaitu menyerahkan anaknya ke kawah Gunung Bromo. 2. Tokoh dan Perwatakan Dalam cerita rakyat asal-usul Gunung Bromo ini, ada beberapa tokoh yang akan diulik. Tokoh-tokoh tersebut adalah Rara Anteng, Jaka Seger, Kyai Bima, dan Jaya Kesuma. Rara Anteng adalah seorang wanita cantik yang memiliki hati dan kepribadian baik. Namun, karena Bima memaksa untuk mempersuntingnya, ia pun rela melakukan hal yang curang karena tidak mau mengkhianati kekasih hatinya, Jaka Seger. Selanjutnya, ada Jaka Seger. Ia digambarkan sebagai sosok lelaki tampan yang bertanggung jawab serta bijaksana. Meskipun begitu, ia juga manusia yang memiliki kelemahan. Ia lupa terhadap janjinya pada dewa dan terbuai dengan kebahagiaanya sendiri. Kyai Bima yang merupakan tokoh antagonis dalam cerita ini memiliki sifat yang pemaksa dan ingin menang sendiri. Rela mengancam orang lain supaya mendapatkan apa yang ia mau. Selanjutnya, Jaya Kesuma adalah seorang anak laki-laki yang bijak. Dengan lapang dada, ia mau berkorban dan menjalankan konsekuensi dari perbuatan yang dilakukan orang tuanya. 3. Latar Seperti yang telah kamu baca sebelumnya, cerita Gunung Bromo merupakan legenda dari suatu tempat, maka bisa diketahui dengan jelas di mana letaknya. Kisah ini berlatar tempat di Gunung Bromo yang berada di Provinsi Jawa Timur. Sementara itu jika ditilik lebih lanjut, di dalam cerita juga ada setting tempatnya. Beberapa di antaranya adalah desa Rara Anteng dan Jaka Seger, Gunung Bromo, dan kawasan Tengger. 4. Alur Apabila dilihat lebih lanjut, kisah legenda asal-usul Gunung Bromo ini memiliki alur maju. Ceritanya dimulai dari lahirnya Rara dan Jaka. Kemudian, mereka dewasa dan jatuh cinta. Setelah itu datanglah pertapa jahat yang merusak kebahagiaannya. Beruntung, itu semua dapat diatasi. Lalu mereka menikah dan hidup bahagia. Sayangnya, mereka tak kunjung dikaruniai buah hati. Pasangan itu pun melakukan perjanjian dan doanya untuk meminta anak dikabulkan. Kisahnya ditutup dengan mengorbankan si bungsu ke kawah Gunung Bromo untuk menggenapi perjanjian yang dibuat. 5. Pesan Moral Dari kisah legenda asal-usul Gunung Bromo tersebut, kamu dapat memetik pelajaran yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah untuk menepati janji yang kamu buat. Karena kalau tidak, itu nantinya malah akan membuat hidupmu kacau. Selanjutnya, setiap perbuatan itu ada konsekuensinya. Kalau kamu yakin bisa menanggungnya, maka lakukanlah. Kalau tidak, mungkin kamu bisa mencari alternatif lainnya. Tak hanya unsur intrinsik saja, kamu juga jangan lupa untuk memperhatikan unsur ekstrinsik yang membangun kisah legenda Gunung Bromo ini. Biasanya, unsur ekstrinsik tersebut ada kaitannya dengan latar belakang penulis, masyarakat, dan nilai-nilai yang dikandungnya. Baca juga Kisah Si Pitung Sang Robin Hood dari Betawi Beserta Ulasannya Fakta Menarik Seputar Gunung Bromo Sumber Wikimedia Commons Mengenai kisah dan unsur instrinsik yang membangun legenda asal-usul Gunung Bromo sudah kamu baca. Selanjutnya, jangan lewatkan fakta-fakta menarik seputar tempat wisata yang satu ini. 1. Sejarah Terbentuknya Gunung Bromo Tadi, kamu sudah menyimak kisah asal-usul Gunung Bromo dari legenda, kan? Nah, kalau ditinjau dari ilmu pengetahuan, tentu ceritanya akan beda lagi. Dulu ada dua gunung saling berhimpitan yang dinamai Gunung Tengger. Gunung tersebut merupakan gunung aktif yang tertinggi dan terbesar pada waktu itu. Hingga pada suatu hari, salah satu dari gunung tersebut meletus dan materi vulkaniknya terlempar jauh sehingga membentuk lubang yang besar dan dalam. Tak lama berselang, terjadilah letusan gunung yang begitu besar sehingga terbentuk kaldera yang berdiameter lebih dari 8 km. Selanjutnya, letusan tersebut juga memunculkan beberapa gunung seperti Gunung Watangan, Gunung Kursi, Gunung Widodaren, Gunung Batok, dan Gunung Bromo serta menimbulkan lautan pasir. 2. Dijadikan Tempat Wisata Gunung Bromo terletak di empat kabupaten sekaligus, yakni Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Pasuruan, dan Malang. Gunung aktif yang memiliki ketinggian meter di atas permukaan laut tersebut merupakan salah satu destinasi wisata populer yang banyak dikunjungi oleh wisatawan. Kalau kamu berkunjung ke sana, kamu bisa melihat hamparan pasir dan kaldera yang memukau. Selain itu, salah satu atraksi alam yang tak boleh kamu lewatkan adalah peristiwa matahari terbit atau sunrise. Spot yang paling ciamik untuk menikmatinya adala di Puncak Pananjakan. Untuk yang suka mendaki, kamu juga bisa mendakinya sampai ke puncak gunung dengan melewati beberapa jalur. Keempat jalur tersebut adalah dari arah Pasuruan menuju Desa Tosari, lewat Desa Cemoro Lawang, dan melewati lautan pasir. Baca juga Legenda Mengenai Asal Usul Danau Toba, Fakta Menarik, dan Ulasan Lengkapnya Sudah Puas Membaca Legenda Asal-Usul Gunung Bromo dan Ulasannya? Itulah tadi kisah legenda Gunung Bromo yang bisa kamu simak di PosKata. Gimana, nih? Ceritanya menarik dan memiliki pesan positif sebagai pembelajaran dalam menjalani kehidupan, kan? Nah, buat yang masih pengin membaca cerita rakyat atau legenda dari daerah lain, kamu nggak perlu bingung-bingung lagi. Langsung saja cek artikel PosKata yang lainnya. Contohnya ada Bawang Merah Bawang Putih, Malin Kundang, Lutung Kasarung, asal mula Telaga Warna, dan lain-lain. Tunggu apa lagi? Dilanjutkan membacanya, yuk! PenulisErrisha RestyErrisha Resty, lebih suka dipanggil pakai nama depan daripada nama tengah. Lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris yang lebih minat nulis daripada ngajar. Suka nonton drama Korea dan mendengarkan BTSpop 24/7. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri. . 360 389 311 230 480 77 183 399

awal mula gunung bromo